Ada dua pemahaman mengenai makna hari raya Idul Fitri berdasarkan arti katanya. Pertama, kata ied diartikan kembali dan kata fitri karena dianggap berasal dari kata ‘fithroh’ yang artinya asal atau suci atau bersih. Jadi kata Idul Fitri diartikan kembali ke asal kita yang bersih/suci. Maksudnya, karena orang yang berpuasa oleh Allah dijanjikan akan diampuni seluruh dosa-dosanya, sehingga pada tanggal 1 Syawal dia ibarat bayi yang suci dari noda dan dosa.
Pemahaman yang kedua, kata fitri pada Iedul Fitri bukan berasal dari ‘fithroh’ tetapi dari kata ‘fithr’ yang artinya berbuka. Jadi frasa Idul fitri artinya kembali berbuka. Maksudnya, kembali seorang yang tadinya berpuasa diperbolehkan melakukan makan-minum di pagi hari pada tanggal 1 Syawal tersebut atau tanda bahwa bulan Ramadhan telah berakhir.
Banyak orang yang belum tahu makna sebenarnya dari Idul Fitri ini. Kedua pemaknaan tersebut tentu saja sah dan boleh-boleh saja. Walaupun demikian, kalau direnungkan lebih dalam pemaknaan Idul Fitri yang pertama tersebut sesungguhnya sangat berat dan spekulatif. Pada dasarnya yang mengetahui dosa-dosa kita terampuni dan amal ibadah kita diterima hanyalah Allah SWT sehingga kita hanya bisa berdoa saja dan membuktikannya dengan tingkah laku kita di 11 bulan kedepannya.
Kalangan anak muda saat ini, sebaiknya dapat lebih memahami makna dari perayaan hari lebaran ini sehingga hari raya lebaran tidak hanya sebagai sekedar ‘perayaan’ saja. Banyak anak muda saat ini yang menganggap hari raya Idul Fitri hanya sebagai momen untuk bersuka cita, menggunakan baju baru, mendapatkan THR, serta mengunjungi sanak saudara tanpa menghayati makna yang sesungguhnya. Jadi, sebagai anak muda dari sekarang kita ubah pemahaman kita agar apa yang telah dilakukan dapat lebih bernilai..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar